Mei 22, 2025

Bappeda-tangerangkab : Tegaskan Kontinuitas Pemerintahan Kunci Pembangunan Nasional

Koordinasi Nasional Penyelenggaraan Hukum Pemerintahan Dalam Negeri

Bhutan: Pemerintahan Nasional yang Mengutamakan Kebahagiaan Rakyat di Atas Segalanya

Di tengah hiruk-pikuk dunia modern yang rajazeus link dipenuhi isu-isu ekonomi, geopolitik, dan teknologi, ada satu negara kecil yang memilih jalan berbeda dalam mengelola pemerintahan: Bhutan. Terletak di pegunungan Himalaya antara India dan China, Bhutan memiliki populasi sekitar 750.000 jiwa dan dikenal sebagai “Negara Kebahagiaan” karena mengedepankan Gross National Happiness (GNH) dibanding Gross Domestic Product (GDP).

Sistem pemerintahan nasional Bhutan adalah monarki konstitusional, namun yang membuat negara ini unik adalah bagaimana pemerintahan bekerja tidak hanya untuk pembangunan ekonomi, tapi untuk menjaga keseimbangan antara spiritualitas, budaya, lingkungan, dan kualitas hidup rakyatnya. Artikel ini akan mengulas secara lengkap dan mendalam tentang sistem pemerintahan nasional Bhutan, kebijakan uniknya, serta berita-berita terkini terkait transformasi politik dan sosial di negara tersebut.

Sistem Pemerintahan Nasional Bhutan: Monarki Konstitusional yang Demokratis

Bhutan adalah monarki konstitusional sejak tahun 2008. Raja Bhutan saat ini, Jigme Khesar Namgyel Wangchuck, sangat dicintai rakyatnya dan berperan besar dalam transisi dari monarki absolut ke demokrasi modern.

Struktur Pemerintah Bhutan:

  • Raja sebagai kepala negara yang memiliki peran simbolik namun juga aktif dalam arah kebijakan nasional

  • Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan, yang dipilih melalui pemilu setiap lima tahun

  • Parlemen bikameral: terdiri dari Majelis Nasional (National Assembly) dan Dewan Nasional (National Council)

  • Pengadilan independen dan Komisi Antikorupsi yang menjaga integritas birokrasi

Pemerintah Bhutan dikenal memiliki birokrasi yang kecil namun efisien, serta tingkat korupsi yang rendah, salah satu yang terbaik di Asia Selatan.

Gross National Happiness: Fondasi Kebijakan Pemerintah Bhutan

Berbeda dengan hampir semua negara lain yang menggunakan indikator ekonomi seperti pertumbuhan GDP sebagai tolok ukur kemajuan, Bhutan menggunakan konsep Gross National Happiness (GNH), yang diperkenalkan oleh Raja Keempat Bhutan pada 1970-an.

Empat Pilar GNH:

  1. Pelestarian lingkungan

  2. Pelestarian budaya dan nilai tradisional

  3. Pemerintahan yang baik (Good Governance)

  4. Pembangunan sosial-ekonomi yang berkelanjutan dan merata

Pemerintah Bhutan bahkan memiliki Komisi GNH, yang bertugas menilai semua kebijakan nasional dari perspektif kebahagiaan rakyat. Misalnya, jika ada rencana pembangunan jalan atau proyek industri, pemerintah akan mengkaji dampaknya terhadap masyarakat, lingkungan, dan budaya lokal sebelum menyetujui proyek tersebut.

Kebijakan Nasional yang Unik dan Inspiratif

Beberapa kebijakan nasional Bhutan yang sangat berbeda dari negara lain meliputi:

1. Larangan Iklan Komersial

Pemerintah Bhutan sangat selektif dalam memperbolehkan iklan, demi menghindari budaya konsumerisme yang dianggap merusak keseimbangan batin dan sosial.

2. Pendidikan dan Kesehatan Gratis

Sekolah umum hingga tingkat menengah dan layanan kesehatan dasar diberikan secara gratis oleh pemerintah. Kurikulum sekolah juga mengajarkan meditasi dan pendidikan karakter.

3. Kebijakan Hijau

Lebih dari 70% wilayah Bhutan tertutup hutan, dan negara ini adalah satu-satunya di dunia yang carbon-negative (menghasilkan lebih sedikit karbon daripada yang diserapnya). Hukum nasional mewajibkan minimal 60% tutupan hutan tetap dipertahankan untuk selamanya.

4. Perlindungan Budaya

Penggunaan pakaian tradisional (gho dan kira) diwajibkan di kantor pemerintahan, dan festival budaya lokal dilestarikan melalui pendanaan negara.

Berita Terkini: Transformasi Digital dan Ekonomi Hijau

Meski sangat menghargai tradisi, Bhutan juga tidak menutup diri terhadap modernisasi. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah nasional Bhutan telah memulai transformasi digital, dengan inisiatif seperti:

  • Digital Drukyul – program pemerintah untuk memperluas layanan digital kepada masyarakat, termasuk e-health dan e-government

  • Peningkatan jaringan internet di daerah rural

  • Mendorong startup teknologi lokal dan UMKM digital

Dalam sektor ekonomi, Bhutan kini gencar mengembangkan energi terbarukan, terutama tenaga air (hydropower), yang menjadi sumber ekspor utama ke India. Pemerintah juga mengembangkan ekowisata yang berkelanjutan sebagai bagian dari kebijakan GNH.

Tantangan Pemerintahan Nasional Bhutan

Meskipun sistem pemerintahan nasionalnya patut ditiru, Bhutan tetap menghadapi beberapa tantangan besar:

  • Urbanisasi dan pengangguran generasi muda yang meningkat

  • Ketergantungan ekonomi pada India, terutama dalam ekspor listrik

  • Ketimpangan wilayah, di mana daerah pegunungan terpencil masih sulit dijangkau infrastruktur

  • Tekanan dari modernisasi yang bisa menggerus budaya lokal

Namun, dengan pendekatan kebijakan yang hati-hati, pemerintah Bhutan berupaya menjaga keseimbangan antara modernitas dan kearifan lokal.

Kesimpulan

BACA JUGA: Prioritas Pemerintahan Indonesia 2024–2029: Transformasi Ekonomi, Digitalisasi, dan Ketahanan Nasional

Bhutan adalah contoh luar biasa bagaimana sebuah negara kecil dapat menghadirkan sistem pemerintahan nasional yang berorientasi pada kualitas hidup warganya, bukan hanya sekadar pertumbuhan ekonomi. Dengan filosofi Gross National Happiness, Bhutan berhasil membangun model pemerintahan yang unik, spiritual, dan manusiawi.

Dunia dapat belajar dari Bhutan bahwa keberhasilan nasional tidak selalu diukur dari angka-angka ekonomi, melainkan dari keberlanjutan, keadilan sosial, keseimbangan alam, dan kebahagiaan warga negaranya.

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.